Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uniknya, Aksi Ribuan Perempuan di Festival Rimpu Suku Mbojo

image-gnews
Sejumlah wanita dengan busana Rimpu asal Kota Bima, Nusa Tenggara Barat berbaris sebelum mengikuti parade budaya dalam rangka Musyawarah Komisariat Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Wilayah IV 2016 di Sanur, Bali, 2 Juni 2016. Gelaran budaya tersebut diikuti oleh 13 pemerintah kota di Indonesia. TEMPO/Johannes P. Christo
Sejumlah wanita dengan busana Rimpu asal Kota Bima, Nusa Tenggara Barat berbaris sebelum mengikuti parade budaya dalam rangka Musyawarah Komisariat Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Wilayah IV 2016 di Sanur, Bali, 2 Juni 2016. Gelaran budaya tersebut diikuti oleh 13 pemerintah kota di Indonesia. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Sekitar 3.000 orang warga Mbojo asal Bima dan Dompu meramaikan lapangan Monas Jakarta, Ahad 15 juli 2018. Para wanita yang mengenakan rimpu dari kain sarung goli pada tubuh bagian atas dan bawah. Mereka berparade dalam acara car free day di sepanjang Jalan Sudirman hingga depan Sarinah. Acara juga dimeriahkan berbagai  kesenian Mbojo asal Bima dan Dompu.

Atraksi disaksikan beberapa pejabat dari Kedutaan Besar  di Jakarta, antara lain dari Saudi Arabia dan Yaman. Juga ada Guruh Soekarno Putra yang mengapresiasi atraksi berpantun ala Raba Mbojo.  Sewaktu Raba Mbojo ini dipertunjukkan, tidak sedikit yang memberi saweran.

Tampak hadir para tokoh Bima dan Dompu seperti Harun Al Rasyid yang pernah menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 1998-2003, kemudian juga  Hamdan Zoelva. Juga hadir Sekretaris Daerah NTB Rosiadi Sayuti 

Menurut sesepuh Bima Harun Al Rasyid, 77 tahun, atraksi Rimpu ini sebagai upaya untuk mempromosikan wisata NTB. ‘’Kami ingin populerkan budaya dan pakaian Rimpu ini,’’ kata Harun kepada Tempo, di Monas Jakarta.

Rimpu, kata Harun Al Rasyid, sudah ada di Bima dan Dompu sebagai penutup aurat dan juga penutup badan. Tidak hanya penutup muka juga penutup badan. ‘’Perlu dikembangkan tradisi ini,’’ ujarnya.

Baca Juga: 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menyaksikan Keindahan Alam Sumbawa Lewat Festival Pesona Tambora 

Icip-icip Empat Menu Andalan di Sumbawa 

‘’Kita ekspresikan di sini. Ini keseharian warga Bima Dompu,’’ ucap Bupati Dompu Bambang M Yasin yang juga hadir di acara. Di Dompu,ia sudah melakukan pemecahan rekor parade rimpu pada 2015.  Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal juga mendukung penyelenggaraan promosi pariwisata ini dengan menyiapkan dukungan fasilitas penyelenggaraannya. 

Menurut pegiat sosial budaya dari Bima, Zulhaidin, rimpu  menurut  literatur sejarah sebagai sudah ada sejak pertama Islam masuk yakni pada 1640. Waktu itu Sultan Bima mewajibkan sunat bagi laki-laki, sedangkan bagi perempuan harus menutup aurat bagian atas. Sebelumnya, menurut pria yang bisa dipanggil Rangga Babuju itu, seperti di Bali dan Lombok, wanita Mbojo juga terbuka bagian atas badannya. Sejak itulah rimpu biasa dikenakan.

SUPRIYANTHO KHAFID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

8 jam lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

12 jam lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.


17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.


Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Jemaah haji melakukan sujud syukur setibanya di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu 18 Agustus 2019. Sebanyak 360 haji kloter pertama asal Kabupaten Sukoharjo kembali ke tanah air. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,


Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

4 hari lalu

Pemain saksofon dari grup musik jazz asal Belanda Henk Kraaijeveld Quintet, Yoran Aarssen saat tampil di Erasmus Huis, Jakarta, Selasa 1 Agustus 2023. Penampilan grup musik jazz asal Belanda yakni Henk Kraaijeveld Quintet digelar dalam rangka melakukan tur di Indonesia. Henk Kraaijeveld Quintet membawakan sejumlah lagu dan aransemen musik yang bernuansa petualangan, balada maupun jazz modern. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?


Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.


Iuran Wisata untuk Siapa

5 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?


Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

6 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi sentra Tenun dalam Festival Rimpu Mantika Sabtu 27 Apri 2024.
Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.